Mångata [Bagian Satu]


I.

Saat purnama sedang terang-terangnya,
warga desa berkata bahwa kau akan mampu melihat kelinci di bulan.
Dan
untuk menuju kesana,
titilah bayangannya di sungai seberang.

Tidak semuanya percaya dengan desas-desus itu.
Tapi si rubah hutan, adalah salah satu makhluk bumi yang memilih untuk hidup berpegang pada kisah tersebut.

Kalau ditanya mengapa,
ia akan selalu menjawab,
"karena ia yang di atas sana adalah paruh jiwaku yang hilang."

Maka setiap malam purnama,
Sang rubah akan pergi ke tepi sungai di mana bayangan rembulan akan memanjang paling panjang,
di mana pantulannya paling dekat menjilat daratan.
Lalu ia akan berlari, melompat, dan meraih bayangan tersebut demi menjemput separuh hidupnya itu.

Bersyukur, ia pandai berenang.
Karena kalau tidak, tentu ia mati tenggelam dalam kegagalan yang berulang.
Tapi si rubah tetap percaya bahwa di waktu yang tepat, kekasihnya akan merengkuh genggamannya dan membawa ia ke bulan.

Komentar

Postingan Populer