Tuhan di Antara Kita
Malu aku rasanya sama Tuhan kita.
Banyak benar mauku jadi seorang hamba.
Aku malu-malu mengaku menyukai kau,
tapi ragu-ragu atas kekuasaan Ia.
Minta manusia yang bisa dipercaya,
aku dikasih kau.
Minta mati masuk surga,
eh, dikasih kau juga.
Mau lihat kata-Nya, apa amalanku sudah sebanyak jumlah sms yang dikirim pada kau?
Tak pantas rasanya aku jadi manusia.
Beribu-ribu cinta sudah Ia berikan padaku,
namun hatiku malah pilih kau!
Payah!
Hah,
begini saja.
Aku beri kau sebuah tawaran.
Kau rela tidak kalau segenap hatiku biar untuk-Nya?
Nanti biar Ia yang memutuskan
apakah memberikan sepotongnya lagi pada kau,
atau tetap berada dalam peluk-Nya.
Biar selalu ada Tuhan di antara kita.
Banyak benar mauku jadi seorang hamba.
Aku malu-malu mengaku menyukai kau,
tapi ragu-ragu atas kekuasaan Ia.
Minta manusia yang bisa dipercaya,
aku dikasih kau.
Minta mati masuk surga,
eh, dikasih kau juga.
Mau lihat kata-Nya, apa amalanku sudah sebanyak jumlah sms yang dikirim pada kau?
Tak pantas rasanya aku jadi manusia.
Beribu-ribu cinta sudah Ia berikan padaku,
namun hatiku malah pilih kau!
Payah!
Hah,
begini saja.
Aku beri kau sebuah tawaran.
Kau rela tidak kalau segenap hatiku biar untuk-Nya?
Nanti biar Ia yang memutuskan
apakah memberikan sepotongnya lagi pada kau,
atau tetap berada dalam peluk-Nya.
Biar selalu ada Tuhan di antara kita.
Komentar
Posting Komentar